Sabtu, 07 Februari 2009
Bu Karen Dirut Pertamina alumni Fisika Teknik ITB Coy
Berikut sedikit tentang beliau..
Nama:
Karen Agustiawan
Lahir:
Bandung, 19 Oktober 1958
Jabatan:
Direktur Hulu PT PERTAMINA (PERSERO)
Pendidikan :
- Sarjana Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB)
Karir:
- Commercial Manager for Consulting and Project Management, Halliburton Indonesia
- Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero)
Yah mudah-mudahan Pertamina jadi lebih baik lah..
jangan sampai gejala korupsi merajalela lagi, menjadi bahan tarik-menarik elite politik..
Berdoa saja..
nambah lagi buat kawan2 FT tetap semangat.. ayo bangun pertamina lebih baik.. kalo bisa jadi bersih, peduli, dan profesional.. heheh
Pertamina--Pasti Pas...
Senin, 26 Januari 2009
Karsa 'Menangi' Pilkada Jatim
Hasil rekapitulasi di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK), Karsa unggul di dua kabupaten. Data yang dikumpulkan Media Indonesia, Kamis (22/1) di 18 kecamatan di Bangkalan, Karsa meraih 253.981 suara, sedangkan Kaji 144.176 suara. Sedangkan di 14 kecamatan di Sampang, Karsa memperoleh 211.228 suara sedangkan Kaji 147.745 suara. Sebelum pilkada ulang di Bangkalan dan Sampang Kaji meraih 7.336.159 suara, sedangkan Karsa 7.196.800 suara.
Ketua KPU Bangkalan Jazuli Nur mengatakan meskipun perolehan suara sudah diketahui ditingkat PPK, pihaknya masih tetap berpedoman pada tahapan yang telah disusun. KPU Bangkalan, kata Jazuli, tidak akan mengumumkan hasil rekapitulasi PPK dan akan melakukan penghitungan 25 Januari 2009.
"Kami tetap berpatokan pada tahapan yang sudah kita susun. Nanti akan kita umumkan sesuai jadwal 25 Januari setelah baru kita serahkan ke KPU Jawa Timur," kata Jazuli.
Dalam rekapitulasi penghitungan suara ditingkat PPK, diwarnai aksi walk out saksi Kaji, Zaini saat penghitungan di PPK Kecamatan Galis. Selain itu, juga banyak saksi Kaji yang menolak menandatangani berita acara hasil penghitungan suara.
Di Kecamatan Galis, saksi Kaji walk out setelah permohonan meminta agar PPK membacakan daftar pemilih sesuai formulir C-1 KWK ditolak Ketua PPK Galis, Paidi. "Seharusnya soal DPT sudah ada di TPS, sekarang di sini hanya membacakan rekapitulasi saja," kata Paidi.
Protes kubu Kaji juga terjadi PPK Camplong, Sampang. Mereka meminta proses penghitungan dihentikan dengan ralasan telah terjadi kehilangan tujuh surat suara di TPS 03 Desa Sejati.
"Soal kasus hilangnya surat suara itu akan kami tindak lanjuti tapi jangan sampai mengganggu proses penghitungan manual di PPK. Karena hal itu dapat mengganggu proses dan tahapan Pilkada secara keseluruhan," kata Ketua Panwas Khoirul Muntazam.
Calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama pasangannya Mudjiono, langsung menggelar rapat khusus membahas bukti-bukti kecurangan yang mereka miliki. Rapat itu digelar di Posko Kaji di Sampang seusai menerima laporan dari tim sukses dan simpatisan yang menemukan bukti-bukti kecurangan.
Keuntungan Politik Hamas Pasca Pertempuran Gaza
El-Hayat London
Setelah Hamas mengumumkan gencatan senjata, Sekjen Hizbullah, sayyid Hasan Nasrollah langsung menyampaikan selamat kepada rakyat Palestina atas kemenangan yang mereka wujudkan dalam menghadapi agresi Israel ke Jalur Gaza.
Harian New York Times edisi Sabtu kemarin mengakui bahwa kegagalan Israel dalam agresinya mematahkan ketegaran Hamas sebagai bentuk kemenangan perlawanan Palestina. Terutama unjuk rasa dan aksi solidaritas publik yang memenuhi jalan-jalan di Jalur Gaza pada Selasa lalu. Ratusan pengunjuk rasa itu mendukung Hamas dan Jihad Islami. Aksi dan unjuk rasa itu diikuti oleh keluarga dan rekan korban agresi Israel yang berjumlah 1300 orang meninggal, 400 di antaranya anak-anak dan perempuan. Ini bukti tegas bahwa mereka mendukung dan mengakui pemerintah Hamas.
Para pengamat militer di media-media barat cenderung meyakini bahwa penarikan Israel yang mendadak menyembunyikan pengakuan atas kegagalan operasi Cast Lade. Penyebab kegagalan diperkirakan adalah adalahh karena tank-tank Israel yang mengepung kota Gaza selama dua pekan tidak membuat 20 ribu perlawanan Palestina menyerah bahkan mereka menunggu operasi syahid.
Dengan tema “Keberhasilan Hamas” Tsevi Berail dalam harian Israel Haaretz menulis artikel yang menegaskan munculnya efek negatif politik penghancuran di Gaza. Ia menyebutkan sejumlah kerugian yang dialami oleh Israel, di antaranya Olmert gagal dalam hubungannya dengan Turki, negara yang tidak berpihak yang membentangkan jalan memulai perundingan soal dataran tinggi Golan. PM Israel pernah meminta langsung saat agresi Gaza, menawarkan kepada Taeb Erdogan pentingnya perundingan langsung dengan Suriah.
Namun Erdogan justru menyatakan bahwa tawaran itu tidak lebih hanya mengelabui Syria, Hizbullah dan Hamas karena Israel ingin gencatan senjata. Erdogan menolak pembicaraan telepon dan membiarkan Jaksa Agung Turki menutup aktifitas kedutaan besar Israel di sana.
Pertama kali, Jordania secara resmi mengingatkan dampak yang sangat berbahaya aksi terorisme Israel. PM Jordania, Nadir Adz-Dzahabi di depan parlemen mengisyaratkan kemugkinan dievaluasi hubungan dengan Israel jika operasi dendam Israel di Jalur Gaza terus berlanjut.
Qatar secara politik masuk dalam poros “menolak” Iran dan Syria. Namun secara diplomasi masih tercatat dalam poros “moderat” karena ia menjadi representasi dari KTT perdagangan negara-negara Arab di Doha. Namun Amir Qatar Hamd bin Khalifah mengumumkan pembekuan KTT menunggu peristiwa-peristiwa yang ada.
Setelah menyebut negaranya sebagai sumber utama terorisme di dunia, Berail mengakui bahwa militernya melakukan aksi spekulasi memaksa Turki membekukan hubungannya dan berpindah ke poros “memusuhi” setelah berada di poros “moderat”. Qatar diperkirakan akan menjadi mederator antara Hizbullah dan Hamas.
Berdasarkan data-data perubahan di atas, Hamas diuntungkan secara politik dalam operasi militer Israel ke Jalur Gaza. Dan ini harus dimanfaatkan untuk semakin memperoleh dukungan di tingkat regional dan internasional. Apalagi Hamas sekarang sedang mengalami tuduhan menyabotase masalah Palestina dalam konflik kepentingan dan bargaining di Timur Tengah. Yakni dengan menjadikan masalah Palestina menjadi cara Hamas menciptakan poros tertentu. Kesalahan ini persis seperti yang dilakukan oleh Yaser Arafat pada perang teluk II yang menjurus Kuwait mengusir mengusir lebih dari 300 ribu lebih pengungsi Palestina.
Pernyataan raja Abdullah bin Abdul Aziz di KTT Kuwait mengagetkan, bahkan untuk pejabat luar negeri Saudi sendiri. KTT akhirnya menyerukan sebuah kesepakatan dimana Libanon menerima perimbangan, pendekatan dengan kaidah s – s yakni berdamainya Syria dan Saudi. Raja Abdullah Saudi menyerukan keada Arab agar membuang perbedaan-perbedaan dan perselisihan antara mereka. Sebab persatuan adalah senjata perlawanan menghadapi Israel. (bn-bsyr)
*Kolumnis dan wartawan Libanon
Kamis, 17 April 2008
Kisah Bahagia PKS
1. Kemenangan Pilkada di Jawa Barat
2. Rencana Ust. Hidayat Nur Wahid melepas masa lajangnya lagi
3. Kemenangan Pilkada di Sumatera Utara
Senin, 14 April 2008
HADE Menang.. Allahu Akbar!!
Mudah-mudahan bukan hanya kemenangan survey saja tau polling saja.. tapi merupakan kemnengan nyata dan juga kemenangan dakwah untuk Jawa Barat.. tentunya kemenangan ini tetap harus dituntaskan untuk meraih kemenangan-kemenangan dakwah lainnya..
Selamat untuk pasangan HADE..
Mudah-mudahan juga menjadi penyemangat ikhwah-ikhwah di daerah.. SUMUT, KALTIM, JATIM, KOTA MALANG, dll sedang menyusul..
Untuk Dakwah yang lebih baik...
ALLAHU ALBAR!!!
Rabu, 09 April 2008
SBY Tegur Peserta Kursus Lemhanas yang Tertidur
Itulah sekilas cuplikan yang berhasil saya saksikan langsung melalui siaran ulang Indosiar siang ini.
Sungguh mengenaskan, kepergok tidur di depan kepala negara. Memang kita harus prihatin dengan kualitas pejabat-pejabat kita. Di depan Presiden saja bisa tidur apalagi di daerah yang jauh dari Presiden ya.
diambil dari:
Senin, 10 Maret 2008
Hasil Pilkada Kabupaten Nganjuk
"Dari surat suara yang masuk sebanyak 556.128 lembar, pasangan dengan nomor urut 1 (Taufiqurahman - Abdul Wahid Badrus) mendapatkan 226.481 suara atau 42,90 persen dari jumlah pemilih," kata M. Bawono, Ketua KPU Nganjuk saat mengumumkan hasil perolehan suara, Minggu (9/3).
Dari empat pasangan kandidat bupati dan wakil bupati Nganjuk, perolehan suara dicapai secara berurutan sesuai nomor urut pemilihan mereka. Pasangan Brigadir Jenderal Purnawirawan Istowo-Abdul Qodir bernomor urut 2 yang dijagokan Partai Demokrat mendulang 156.990 suara atau 29,73 persen dari jumlah pemilih.
Pasangan Sudjono-Harsono bernomor urut 3 yang diandalkan Partai Golkar mendapatkan 111.365 suara atau 21,09 persen dari jumlah pemilih. Dan pasangan Sutrisno Hafidz-Suyanto bernomor urut 4 yang dijagokan PKB mendapatkan 33.144 suara atau 6,28 persen dari total jumlah pemilih.
di ambil dari Tempo interaktif, 9 Maret 2008
Sabtu, 29 Desember 2007
Benazir Bhutto: Tewasnya Sang Ratu Dugem
Gedung Putih langsung berkabung. Presiden AS George Bush dengan penuh emosional menyampaikan duka cita rakyat Amerika atas kepergian salah seorang sekutunya yang sesungguhnya ingin dijadikan pemimpin baru di Pakistan menggantikan Pervez Musharraf yang dianggapnya sudah tidak bisa lagi seratus persen dikontrol Gedung Putih.
Walau secara resmi Benazir Bhutto beragama Islam, namun dalam kesehariannya sejak kecil hingga menemui kematiannya, Benazir jauh dari nilai-nilai agama yang dianutnya. Bahkan sesaat sebelum dirinya menemui ajal, Bhutto baru saja menyampaikan pidato dalam rapat akbar bersama dengan pendukungnya dan menegaskan, jika dirinya berhasil menjadi pemimpin Pakistan kembali, maka dia akan langsung memimpin pemberangusan gerakan Islam di seluruh Pakistan. Benazir Bhutto menyebut gerakan Islam dengan istilah “Terorisme Fundamentalis”, sebuah terminologi khas Gedung Putih.
“Apakah kita harus meminta orang asing untuk memberangus gerakan fundamentalis di sini? Tentu tidak! Kita akan bersama-sama, aku dan kalian semua, untuk menghabisi kelompok-kelompok fundamentalis yang mendirikan pemerintahan bayangan di Pakistan ini! Kita pasti bisa!” seru Bhutto dari atas podium hanya beberapa saat sebelum dia menemui ajal dengan cara mengerikan.
Ratu Dugem dan Playgirl
Secara resmi, Benazir Bhutto dibesarkan dalam keluarga Islam. Ayahnya, Zulfikar Ali Bhutto adalah Perdana Menteri Pakistan yang tewas digantung oleh Presiden Zia Ul-Haq setelah jenderal ini melancarkan kudeta. Zia sendiri karena sikap politiknya dinilai AS terlalu mengakomodasi kepentingan gerakan Islam, maka CIA membunuhnya lewat suatu operasi rahasia dengan meledakkan pesawat yang ditumpanginya.
Benazir oleh keluarganya di sekolahkan di sebuah yayasan Katholik ala Inggris di Pakistan. Saat usia 16 tahun, Benazir yang tidak mengenakan jilbab disekolahkan ke Radcliffe College di Massachusset, AS. Saat kuliah di Amerika ini, Benazir benar-benar mereguk kebebasan yang tidak bisa dijalaninya di Pakistan. Ia dikenal sebagai seorang gadis yang gemar belanja pakaian yang tengah trendy dan suka bepergian ke pesta-pesta di malam hari dan pulang dengan ditemani pemuda teman kencannya hingga hari beranjak siang.
Dari Amerika, Benazir melanjutkan pendidikannya di Oxford, Inggris, mengambil jurusan Ilmu Hukum dan Politik. Di Inggris gaya hidupnya makin menggila. Benazir termasuk mahasiswa pandai, namun gaya hidupnya juga “meriah”: pesta dugem jalan terus, alkohol dengan setia terus menemani (walau hal ini sempat dibantahnya), juga suka gonta-ganti teman pria. Media Inggris, Dailymail, edisi Jumat (28/12) mengungkapkan sisi gelap kehidupan Benazir dari seorang teman lamanya semasa kuliah di Oxford. Dailymail sendiri menyebut Benazir sebagai “The Oxford Party Girl”.
“Gaya hidup Benazir ketika kuliah di Oxford menjadi parody seorang gadis remaja Muslim, kaya raya, baru melek melihat dunia. Saat dia berpidato dalam kampanye untuk pemilihan Presiden Senat di Oxford, Benazir bahkan mengungkapkan gaya hidupnya yang liberal itu untuk menarik dan mendulang suara dari para pemilih laki-laki, ” demikian Dailymail.
Gaya hidupnya agak berkurang ketika ayahnya tewas di tiang gantungan. Benazir masuk gelanggang politik dengan mengenakan kerudung, sesuatu yang tidak pernah dipakainya ketika di Amerika dan di Inggris. Namun walau berkerudung, sikap politik Benazir sangat American-minded. Dia menjadikan dirinya musuh bagi aktivis Islam di Pakistan dan sahabat setia bagi Amerika.
CIA Dalangnya?
Tidak aneh jika kematiannya ditangisi banyak tokoh-tokoh liberal. Bush pun langsung menuduh kematian Benazir dilakukan oleh terorisme fundamentalis. Padahal penyelidikan saja belum dimulai. Ada banyak dugaan tentang siapa sesungguhnya dalang di balik kematian Benazir. Bisa saja memang dibunuh anggota gerakan Islam, walau yang pertama ini relevansinya sangat meragukan karena tidak ada manfaatnya. Bisa dibunuh oleh Prevez Musharraf sendiri seperti yang banyak ditegaskan oleh para pendukungnya di Pakistan. Atau bahkan bukan mustahil CIA berada di belakang kematiannya.
Bukan tidak mungkin, kematian Benazir memang dirancang jauh hari untuk semakin mengacaukan Pakistan dan menjadikan salah satu negeri Islam terbesar dunia ini pecah dan berkeping-keping. Bukankah di awal tahun 2000-an pernah terendus sebuah dokumen AS yang ingin melenyapkan Pakistan dan Indonesia di tahun 2025?
Dokumen dari hasil kajian strategis yang dipimpin mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat berdarah Yahudi bernama William Cohen, berjudul “Asia Tahun 2025 dan Pengaruhnya terhadap Keamanan Nasional Amerika di Abad 21” dengan tegas memprediksi (baca: menskenariokan) Indonesia dan Pakistan akan hilang dari peta bumi di tahun 2025. Penyebab dari ‘tenggelamnya’ kedua negara tersebut adalah karena konflik internal atau konflik antar suku, golongan, klan, atau agama, separatisme, dan untuk itu semua sebagai syarat mutlaknya adalah ketidak-stabilan ekonomi. Kajian tersebut meramalkan bahwa dalam 25 tahun ke depan, akan terjadi peristiwa berskala besar dan internasional yang akan sangat mempengaruhi keamanan nasional Amerika Serikat.
Amerika sangat berhasrat untuk menguasai Pakistan karena negeri ini memiliki instalasi nuklir. Sedangkan Indonesia, ya kita tahu sendirilah.
Kematian Benazir Bhutto merupakan hal yang amat lumrah dalam dunia politik. Di Indonesia pun ada tragedi Munir yang meninggal karena diracun oleh tangan-tangan kekuasaan. Jadi peristiwa ini sama sekali tidak perlu dibesar-besarkan atau bahkan ditangisi. Biasa sajalah.(Rizki)
Diambil dari Eramuslim.com Jumat, 28 Des 07
BLUE ENERGY.. akan jadi solusi??
NGANJUK- Tak banyak yang tahu, penemu bahan bakar blue energy yang sedang dikampanyekan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata berasal dari Nganjuk. Dia adalah Joko Suprapto, warga Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso.
Kemarin, tim uji coba kendaraan berbahan bakar tersebut mengunjunginya. Mereka dipimpin staf khusus Presiden SBY, Heru Lelono. Rombongan itu dalam perjalanan dari Cikeas, Bogor menuju Nusa Dua, Bali , tempat digelarnya United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) 2007.
"Luar biasa. Ini mobil Mazda Six punya Patwal Mabes (Polri) yang bisa berkecepatan 240 kilometer per jam ini kami coba lari 180 kilometer per jam tanpa ada persoalan. Jadi, moga-moga apa yang kita uji coba ini benar-benar bermanfaat. Insya Allah," ujar Heru begitu turun dari Ford Ranger B 9648 TJ.
Untuk diketahui, pertemuan kemarin berlangsung di salah satu hotel di Nganjuk. Rombongan Heru tiba sekitar pukul 09.00. Mereka mengendarai lima unit kendaraan untuk menguji bahan bakar berbahan dasar air tersebut. Yakni, dua pikap double cabin Ford Ranger, satu sedan Mazda 6, satu bus, dan satu truk pengangkut blue energy.
Sebelumnya, rombongan dilepas oleh Presiden SBY, Minggu lalu, dari kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor . Rencananya, blue energy itu juga akan dipamerkan kepada dunia dalam UNCFCCC atau Konferensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim di Nusa Dua, Bali .
"Kita ingin membuktikan kepada dunia internasional bahwa kita bukan bangsa kere yang terombang-ambing harga minyak dunia. Bangsa Indonesia bisa menemukan (bahan bakar, Red) sendiri," tandas Heru bangga.
Kepada puluhan wartawan yang sejak pagi menunggu kedatangan rombongan, Heru mengungkapkan bahwa bahan bakar hasil penelitian belasan tahun Joko itu sangat irit. "Sekitar satu lima belas (1 liter dibanding 15 kilometer, Red). Tadi kami mencatat, untuk menempuh 374,5 kilometer, hanya butuh 25 liter," tutur staf khusus Presiden bidang otonomi daerah itu.
Selain hemat dan mampu meningkatkan performa kendaraan, lanjut Heru, keunggulan bahan bakar tersebut adalah rendahnya emisi karbon yang dihasilkan. Ini sesuai dengan pesan UNFCCC yang digelar 3-14 Desember mendatang.
"Sudah dicoba sendiri oleh Bapak Presiden. Beliau kemarin sempat duduk di belakang knalpot bus ini sambil menciumi asapnya. Paspampres (pasukan pengamanan presiden) sempat kerepotan takut Presiden karacunan, tapi tidak. Coba saja," tantangnya.
Penasaran, Wakil Bupati Nganjuk Djaelani Ishaq yang kemarin ikut menyambut kedatangan rombongan langsung mencoba mencium asap dari moncong knalpot bus. "Sama sekali tidak ada baunya," kata Djaelani setelah berkali-kali setelah mengisap asap tersebut.
Ditemani Joko, Heru kemarin juga mengungkapkan bahwa untuk memakai blue energy, mesin tidak perlu dimodifikasi. "Sama sekali tidak perlu ada modifikasi apa-apa. Ini kami bawa mobil berlainan tahun, semua bisa pakai," tandasnya.
Bahkan, lanjut Heru, ada yang sebelumnya menggunakan solar dan di tengah jalan langsung diganti 100 persen dengan blue energy. "Mobilnya malah semakin tidak ada getaran," lanjutnya bangga.
Sementara itu, Joko Suprapto yang selama ini terkesan misterius soal kedekatannya dengan SBY, kemarin mulai blak-blakan. Terutama soal aktivitasnya sebagai peneliti dan penemu blue energy. Dia bahkan sempat sedikit membeber teknologi yang mulai ditelitinya sejak 2001.
"Intinya adalah pemecahan molekul air menjadi H plus dan O2 min. Ada katalis dan proses-proses sampai menjadi bahan bakar dengan rangkaian karbon tertentu," terang peneliti yang mengaku banyak mengambil ide dari Alquran itu.
Untuk mesin dengan bahan bakar premium, solar, premix, hingga avtur, Joko mengaku telah menyiapkan bahan bakar pengganti sesuai dengan mesinnya. "Tinggal mengatur jumlah rangkaian karbonnya. Mau untuk mesin bensin, solar, sampai avtur ya sudah ada," kata ayah enam anak itu.
Yang menarik, bahan dasar air yang digunakan adalah air laut. "Kalau air tanah bisa menyedot ribuan atau jutaan meter kubik. Kasihan masyarakat, paling bagus nanti bahannya air laut," terang pria yang selalu menyembunyikan identitasnya, termasuk almamater tempatnya meraih gelar insinyur, itu. (jie)
diambil dari Jawapos, 30 November 2007