Senin, 26 Januari 2009

Hidayat Nurwahid Sambut Baik Fatwa Larangan Golput

JAKARTA | SURYA Online - Siapa yang paling gembira menyambut keluarnya fatwa MUI yang melarang umat Islam golput, alias tidak memilih, dialah Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Mantan Presiden PKS ini adalah salah satu tokoh yang meminta kepada MUI untuk mengeluarkan fatwa melarang umat Islam untuk tidak berpartisipasi dalam Pemilu mendatang.

“Saya yakin fatwa MUI berangkat sebagai lembaga yang diberi kewenangan oleh umat yang juga menyertakan lembaga keilumuan, termasuk individu-individu yang bukan ulama. Oleh karena itu, dengan keluarnya fatwa MUI ini sudah selayaknya diikuti oleh seluruh umat Islam, betul-betul diamankan oleh MUI dan umat,” kata Hidayat Nurwahid, Senin (26/1).

Hidayat menegaskan, keluarnya fatwa ini bermaksud untuk mensukseskan pemilu menjadi lebih baik dan berkualitas. Fatwa ini tak lain juga ingin menegaskan kepada umat Islam bahwa memilih itu wajib sebagai warga berbangsa dan bernegara.

“Dalam UU memang tidak ada penegasan memilih adalah wajib. Tapi kalau sesuatu yang maksud dan tujuannya kemudian tidak digunakan maka itu sama saja dengan mubazir. Dan mubazir itu adalah sesuatu yang dilarang. Soal ini sama sekali memang bukan mempermasalahkan haram atau tidak,” kata Hidayat.

Ia berharap, dengan keluarnya fatwa ini semua pihak dapat serius membuat bangsa dan negara menjadi lebih baik. Fatwa ini tentu saja diperuntukkan kepada para pemilih, kepada para partai, caleg dan para pihak yang terkait dengan Pemilu. Jangan sampai golput menjadi ada atau ada warga negara yang memiliki hak pilih, tidak tercatat sebagai peserta Pemilu.

“Fatwa ini kemudian menjadi tugas para ulama untuk mensosialisasikannya. Dan KPU tentunya harus melakukan tahapan-tahap Pemilu agar bisa berjalan dengan baik, maksimal dan berkualitas. Aturan-aturan Pemilu, haruslah dimaksimalkan sosialisasinya, termasuk melakukan sosialisasi terkait penentuan suara terbanyak oleh KPU,” pinta Hidayat.

“Kita semua tentu berharap parpol-parpol makin saling beretika, suka berpemilu dan kemudian calegnya juga. Jangan hanya karena ada fatwa MUI. Fatwa MUI itu, dalam kaidahnya ada unsur fiqih sesuatu yang diperintahkan dan sarananya yang dilakukan oleh KPU adalah wajib untuk diberikan secara maksimal,” katanya lagi.

Karsa 'Menangi' Pilkada Jatim

SURABAYA--MI: Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) dipastikan 'memenangkan' pilkada Jawa Timur. Dalam pemungutan suara ulang di Bangkalan dan Sampang, Madura, Karsa mengungguli pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mujiono (Kaji).

Hasil rekapitulasi di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK), Karsa unggul di dua kabupaten. Data yang dikumpulkan Media Indonesia, Kamis (22/1) di 18 kecamatan di Bangkalan, Karsa meraih 253.981 suara, sedangkan Kaji 144.176 suara. Sedangkan di 14 kecamatan di Sampang, Karsa memperoleh 211.228 suara sedangkan Kaji 147.745 suara. Sebelum pilkada ulang di Bangkalan dan Sampang Kaji meraih 7.336.159 suara, sedangkan Karsa 7.196.800 suara.

Ketua KPU Bangkalan Jazuli Nur mengatakan meskipun perolehan suara sudah diketahui ditingkat PPK, pihaknya masih tetap berpedoman pada tahapan yang telah disusun. KPU Bangkalan, kata Jazuli, tidak akan mengumumkan hasil rekapitulasi PPK dan akan melakukan penghitungan 25 Januari 2009.

"Kami tetap berpatokan pada tahapan yang sudah kita susun. Nanti akan kita umumkan sesuai jadwal 25 Januari setelah baru kita serahkan ke KPU Jawa Timur," kata Jazuli.

Dalam rekapitulasi penghitungan suara ditingkat PPK, diwarnai aksi walk out saksi Kaji, Zaini saat penghitungan di PPK Kecamatan Galis. Selain itu, juga banyak saksi Kaji yang menolak menandatangani berita acara hasil penghitungan suara.

Di Kecamatan Galis, saksi Kaji walk out setelah permohonan meminta agar PPK membacakan daftar pemilih sesuai formulir C-1 KWK ditolak Ketua PPK Galis, Paidi. "Seharusnya soal DPT sudah ada di TPS, sekarang di sini hanya membacakan rekapitulasi saja," kata Paidi.

Protes kubu Kaji juga terjadi PPK Camplong, Sampang. Mereka meminta proses penghitungan dihentikan dengan ralasan telah terjadi kehilangan tujuh surat suara di TPS 03 Desa Sejati.

"Soal kasus hilangnya surat suara itu akan kami tindak lanjuti tapi jangan sampai mengganggu proses penghitungan manual di PPK. Karena hal itu dapat mengganggu proses dan tahapan Pilkada secara keseluruhan," kata Ketua Panwas Khoirul Muntazam.

Calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama pasangannya Mudjiono, langsung menggelar rapat khusus membahas bukti-bukti kecurangan yang mereka miliki. Rapat itu digelar di Posko Kaji di Sampang seusai menerima laporan dari tim sukses dan simpatisan yang menemukan bukti-bukti kecurangan.

Keuntungan Politik Hamas Pasca Pertempuran Gaza

Salim Nashar
El-Hayat London

Setelah Hamas mengumumkan gencatan senjata, Sekjen Hizbullah, sayyid Hasan Nasrollah langsung menyampaikan selamat kepada rakyat Palestina atas kemenangan yang mereka wujudkan dalam menghadapi agresi Israel ke Jalur Gaza.

Harian New York Times edisi Sabtu kemarin mengakui bahwa kegagalan Israel dalam agresinya mematahkan ketegaran Hamas sebagai bentuk kemenangan perlawanan Palestina. Terutama unjuk rasa dan aksi solidaritas publik yang memenuhi jalan-jalan di Jalur Gaza pada Selasa lalu. Ratusan pengunjuk rasa itu mendukung Hamas dan Jihad Islami. Aksi dan unjuk rasa itu diikuti oleh keluarga dan rekan korban agresi Israel yang berjumlah 1300 orang meninggal, 400 di antaranya anak-anak dan perempuan. Ini bukti tegas bahwa mereka mendukung dan mengakui pemerintah Hamas.

Para pengamat militer di media-media barat cenderung meyakini bahwa penarikan Israel yang mendadak menyembunyikan pengakuan atas kegagalan operasi Cast Lade. Penyebab kegagalan diperkirakan adalah adalahh karena tank-tank Israel yang mengepung kota Gaza selama dua pekan tidak membuat 20 ribu perlawanan Palestina menyerah bahkan mereka menunggu operasi syahid.

Dengan tema “Keberhasilan Hamas” Tsevi Berail dalam harian Israel Haaretz menulis artikel yang menegaskan munculnya efek negatif politik penghancuran di Gaza. Ia menyebutkan sejumlah kerugian yang dialami oleh Israel, di antaranya Olmert gagal dalam hubungannya dengan Turki, negara yang tidak berpihak yang membentangkan jalan memulai perundingan soal dataran tinggi Golan. PM Israel pernah meminta langsung saat agresi Gaza, menawarkan kepada Taeb Erdogan pentingnya perundingan langsung dengan Suriah.

Namun Erdogan justru menyatakan bahwa tawaran itu tidak lebih hanya mengelabui Syria, Hizbullah dan Hamas karena Israel ingin gencatan senjata. Erdogan menolak pembicaraan telepon dan membiarkan Jaksa Agung Turki menutup aktifitas kedutaan besar Israel di sana.

Pertama kali, Jordania secara resmi mengingatkan dampak yang sangat berbahaya aksi terorisme Israel. PM Jordania, Nadir Adz-Dzahabi di depan parlemen mengisyaratkan kemugkinan dievaluasi hubungan dengan Israel jika operasi dendam Israel di Jalur Gaza terus berlanjut.

Qatar secara politik masuk dalam poros “menolak” Iran dan Syria. Namun secara diplomasi masih tercatat dalam poros “moderat” karena ia menjadi representasi dari KTT perdagangan negara-negara Arab di Doha. Namun Amir Qatar Hamd bin Khalifah mengumumkan pembekuan KTT menunggu peristiwa-peristiwa yang ada.

Setelah menyebut negaranya sebagai sumber utama terorisme di dunia, Berail mengakui bahwa militernya melakukan aksi spekulasi memaksa Turki membekukan hubungannya dan berpindah ke poros “memusuhi” setelah berada di poros “moderat”. Qatar diperkirakan akan menjadi mederator antara Hizbullah dan Hamas.

Berdasarkan data-data perubahan di atas, Hamas diuntungkan secara politik dalam operasi militer Israel ke Jalur Gaza. Dan ini harus dimanfaatkan untuk semakin memperoleh dukungan di tingkat regional dan internasional. Apalagi Hamas sekarang sedang mengalami tuduhan menyabotase masalah Palestina dalam konflik kepentingan dan bargaining di Timur Tengah. Yakni dengan menjadikan masalah Palestina menjadi cara Hamas menciptakan poros tertentu. Kesalahan ini persis seperti yang dilakukan oleh Yaser Arafat pada perang teluk II yang menjurus Kuwait mengusir mengusir lebih dari 300 ribu lebih pengungsi Palestina.

Pernyataan raja Abdullah bin Abdul Aziz di KTT Kuwait mengagetkan, bahkan untuk pejabat luar negeri Saudi sendiri. KTT akhirnya menyerukan sebuah kesepakatan dimana Libanon menerima perimbangan, pendekatan dengan kaidah s – s yakni berdamainya Syria dan Saudi. Raja Abdullah Saudi menyerukan keada Arab agar membuang perbedaan-perbedaan dan perselisihan antara mereka. Sebab persatuan adalah senjata perlawanan menghadapi Israel. (bn-bsyr)

*Kolumnis dan wartawan Libanon

Sabtu, 17 Januari 2009

We Will Not Go Down

WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009


A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

lagu dapat di download di: WE WILL NOT GO DOWN