Jumat, 28 Desember 2007

Palestina

Ketidakadilan telah menjadi hal biasa di negeri para Nabi ini. Merka telah terbiasa diancam, dikucilkan, bahkan dibunih. Hal itu tidak membuat perjuangan mereka untuk lepas dari tirani penjajahan Israel melemah. Belum lagi dengan adanya HAMAS sebagai kelompok yang berusaha keras memperjuangkan kemerdekaan Palestina walau dituduh para lawannya sebagai ancaman internasional bahkan teroris. Padahal mereka hanya berusaha melepaskan diri dari penjajahan Israel. Sungguh tidak adil.

Kita tahu bahwa HAMAS sendiri telah memenangkan Pemilu secara demokratis. Mereka memperoleh 75 dari 132 kursi, namun apa yang terjadi, Washington dan konco-konconya malah membekukan bantuan, belum lagi Israel yang makin parah menyerang kantong-kantong penduduk sipil di Palestina. Yah perjuangan Ismael Haneya (PM Palestina) dan kawan-kawan HAMAS dalam mengambil hak kemerdekaan haruslah didukung dunia internasional, namun kenyataannya malah pemerintah di negera-negara yang ada malah menusuk dari belakang dengan mendukung kemunafikan Amerika.

Hal yang paling bodoh yang saya dengar adalah pernyataan Hasan Wirajuda Mentrei Luar Negeri Indonesia yang malah mendukung kemunafikan Amerika. Bangsa ini lupa, bahwa perjuangan untuk merdeka adalah sesuatu yang patut didukung. Padahal, kemerdekaan bangsa kita juga di bantu oleh dukungan negara-negara muslim disaat negara-negara barat tidak mau mengakui kemerdekaan kita.

Hal ini bukan yang pertama, pernah juga kita menusuk dari belakang pemerintahan Iran yang sekali lagi terkena dampak konspirasi kemunafikan Amerika.

Palestina.. negeri para pejuang yang tak pernah lelah.. tak pernah ingin dipuji.. mereka hanya ingin merdeka dari tirani..

Tidak ada komentar: